Social Mobility of The Bugis Female Hajj Pilgrims

Hilmi Muhammadiyah, Siti Sara binti Haji Ahmad

Abstract

This research delves into the social mobility of Bugis female Hajj pilgrims, examining not only the ways in which the experience of performing the Hajj transforms Bugis women socially but also how this mobility becomes integral to their cultural lives. Utilizing qualitative methods which include field studies and interviews with Bugis women who have completed the Hajj, this research positions them as agents, actors, and subjects. Its objective is to reveal the various forms of social mobility that have reshaped the status of Bugis women who have performed the Hajj. Specifically, it investigates the role of the Hajj as a social identity within Bugis society, the social and cultural transformations experienced by Bugis female Hajj pilgrims, and the effects of their social mobility on changes in their societal status and roles. Field findings show that the social mobility of Bugis female Hajj pilgrims is deeply intertwined with the community’s respect for the difficult journey of performing the Hajj, from departure to return. This journey redefines women’s positions within religious rituals, fosters cultural cohesion through the symbolic attributes worn during the Hajj, and generates both direct and indirect impacts on society through the pilgrims’ contributions.

Keywords

Social Mobility; Bugis Female; Hajj Pilgrims

Full Text:

PDF

References

Abdurrahman, M. (2009). Bersujud di Baitullah: Ibadah Haji, Mencari Kesalehan Hidup. Jakarta: Penerbit Buku Kompas.

Afshar, H. (2009). Muslim Women in War and Crisis: Representation and Reality. University of Texas Press.

Agustang, A. (2018). Simbolikhaji: Studi Deskriptif Analitik pada Orang Bugis. Al-Qalam. 15(2). 317-334.

Ahmad, A. K. (2016). Haji Di Bontonompo Kabupaten Gowa Tinjauan Sosial Ekonomi. Al-Qalam. 19(2). 165-176.

Amin, M. M., Kappi, A., Buntoro, H. P., & Manyambeang, A. K. (1988). Kelompok Elite dan Hubungan Sosial di Pedesaan. Jakarta: Pustaka Grafika Kita.

Badrun. H.P. (1997). Dinamika Haji di Sulawesi Selatan. Ujung Pandang: Balit Lektur Keagamaan

Baso, A. (2012). Akar Pendidikan Kewarganegaraan di Pesantren. Jurnal Pendidikan Islam UIN Sunan Gunung Djati. 27(2). 161-186.

Bruinessen, M. V. (1990). Mencari Ilmu dan Pahala di Tanah Suci, Orang Nusantara Naik Haji. Ulumul Quran No.5. April – Juni 1990.

Bustomi, Y. I., Wahyudhi, S., & Osmara, N. H. (2023). Action Dialogue In CTRS Eco Bhinneka Muhammadiyah in Maintaining Harmony Through Environmental Preservation in The City Of Pontianak. Jurnal Studi Agama dan Masyarakat. 19(2), 140-149.

Dhofier, Z. (1990). Traditional Islamic education in the Malay Archipelago: Its contribution to the integration of the Malay world. Indonesia Circle. 19(53). 19-34.

Dhofier, Z. (1984). Profil Sosial Ekonomi Jema’ah Haji Indonesia. Jurnal Ulumul Qur’an.

Djamas, N. (1998). Agama Orang Bugis. Jakarta: Badan Penelitian dan Pengembangan Agama Departemen Agama RI.

Farida, A. (1999). Haji dalam Stratifikasi Sosial Masyarakat Betawi Pedagang di Kelurahan Jombang. Jakarta Selatan. Dalam Penamas, Nomor, 33, 33-38.

Fitri, B. (2023). Gelar Haji Sebagai Stratifikasi Sosial Pada Masyarakat. Jurnal Ilmiah Sosiologi Agama (JISA). 6(1), 1-18.

Geertz, C. (1995). After the fact. Harvard University Press..

Hakim, A. R., & Darojat, J. (2023). Pendidikan multikultural dalam membentuk karakter dan Identitas Nasional. Jurnal Ilmiah Profesi Pendidikan. 8(3), 1337-1346.

Hamid, A. dkk. (2003). Siri dan Pesse: Harga Diri Manusia Bugis, Makassar, Mandar, Toraja. Makassar: Pustaka Refleksi.

Hogg, M. A. & Abram, D. (1987). Sosial Identification: A Sosial Psychology of Intergroup Relation and Group Proccess. London: Routledge.

Homans, G. C. (1974). Social Behaviour; Its Elementary Form. Rev Editions. New York Harcourt Brace Jovanovich.

Kasman, S. (2019). Tradisi Jamaah Haji Orang Bugis Sepulang Dari Tanah Suci Mekah (Perspektif Kompastv Makassar). Jurnal Jurnalisa, 5(2).

Khair, Z. (2008). Pembelajaran tidak formal dalam ibadah haji. Dalam Dinamika Pembelajaran Dewasa Dari Perspektif Islam,(July).

Kisworo, B. (2017). Ibadah Haji Ditinjau Dari Berbagai Aspek. Al-Istinbath: Jurnal Hukum Islam. 2(1 June), 75-98.

Kuntowijoyo. 1991. Paradigma Islam Interpretasi untuk Aksi. Bandung: Mizan

Lisma, A. K. (2023). Tradisi Yasinan Sebagai Identitas Sosial Keagamaan Masyarakat Desa Sumberhadi, Kecamatan Melinting, Kabupaten Lampung Timur. Skripsi. UIN Raden Intan Lampung.

Mappangara, S. (2003). Sejarah Islam di Sulawesi Selatan. Makassar: Lamacca Press.

Mattulada, dkk. (1978). Ajaran Agama dan Kebudayaan Kerja Usahawan Bugis Makassar di Sulawesi Selatan. Ujung Pandang: Universitas Hasanuddin.

Merton K. R. (1949). Social Theory and Social Structure.New York: Free Press

Moghaddam, F. M., & Taylor, D. M. (1994). Theories of intergroup relations: International social psychological perspectives. Bloomsbury Publishing USA.

Moore, H. L. 1998 Feminisme dan Antropologi. diterjemahkan oleh Tim FISIP UI. Jakarta: Obor

Mulkhan, A. M. (1998). Perubahan Perilaku Politik dan Polarisasi Umat Islam. Jakarta

Nasruddin, N. (2020). Haji Dalam Budaya Masyarakat Bugis Barru: Suatu Pergeseran Makna. Kamaya: Jurnal Ilmu Agama. 3(2), 158-173.

Nasruddin, N. (2021). Makna Simbolik Haji dalam Perspektif Masyarakat Bugis. Sang Pencerah: Jurnal Ilmiah Universitas Muhammadiyah Buton. 7(4), 527-538.

Nasruddin, N. (2022). Hajj and Sosial Status: Self-Manifestation in Buginese Women. Jurnal Transformatif (Islamic Studies). 6(2), 143-156.

Nirwanti, N., Has, H., & Ikhsan, M. (2022). Tradisi Penggunaan Busana Haji Dalam Suku Bugis (Studi Living Qur’an Terhadap Perempuan Desa Puurema Subur Kabupaten Konawe Selatan). El Maqra': Tafsir, Hadis Dan Teologi. 1(1), 74-85.

Pasa, A. I. (2022). Peran Haji Mohammad Syoedja’bagi Perkembangan Penolong Kesengsaraan Oemoem (PKO) Muhammadiyah di Yogyakarta (1920-1931). JSI: Jurnal Sejarah Islam. 1(02), 47-70.

Perdana, L. R. (2017). Tema-Tema Pengalaman Beragama Pada Individu Yang Melaksanakan Ibadah Haji. Jurnal Psikologi Islam. 4(1), 71-76

Prasojo, Z.H. (2020). Fenomenologi Agama. Pontianak: IAIN Pontianak Press.

Prastyo, A. T. (2022). Kesadaran Keagamaan dan Harmoni Sosial Muslim Plateau Dieng. At-Tafkir, 15(1), 44-69.

Qomariyah, N., & Fathiyaturrahmah, F. (2024). Peran Ganda Dosen Perempuan dalam Melaksanakan Peran Domestik dan Peran Publik. Aulad: Journal on Early Childhood. 7(1), 89-96.

Radcliffe-Brown (1982). Structure and Function in Primitive Society. New York: Free Press

Rahim, A. R. (1992). Nilai-nilai utama kebudayaan Bugis. (No Title).

Rohmah, N. A. I., & Hidayat, M. A. (2023). Dinamika Modal Sosial dan Peran ‘Ebhu Ajjhi’(Ibu Haji) dalam Masyarakat Pedesaan di Bangkalan dan Sampang. Jurnal Ilmiah Ilmu Sosial, 9(2), 160-172.

Sadzali, A. M. (2018). Kelas Haji Kelas Sosial: Sejarah Haji dari Zaman Kolonial Hingga Kini Ditinjau dari Kajian Kritis Kapitalisme. Tsaqofah dan Tarikh: Jurnal Kebudayaan dan Sejarah Islam. 3(1), 25-38.

Smith, H. (2001). Agama-agama Manusia. Jakarta: Yayasan Obor Indonesia.

Soerjono, S. (1990). Sosiologi. Jakarta. PT Raja Grafindo Persada.

Spadley, J. P. & David W. M. C. (1975). Anthropologi The Cultural Perspective. New York: John Wiley & Sons. Inc.

Stryker, S. (1980). Symbolic interactionism: A social structural version. Menlo Park. CA: Benjamin-Cummings/Blackburn.

Subair, S. (2019). Simbolisme Haji Orang Bugis Menguak Makna Ibadah Haji bagi Orang Bugis di Bone Sulawesi Selatan. Ri'ayah: Jurnal Sosial dan Keagamaan. 3(02), 17-29.

Suliyati, T. (2018). Bissu: Keistimewaan gender dalam tradisi Bugis. Endogami: Jurnal Ilmiah Kajian Antropologi, 2(1), 52-61.

Syamsurijal, S. (2022). Ilalang Arenna Haji Bawakaraeng. Pusaka. 10(2), 254-275.

Wahyuni, G., & Simatupang, H. Y. (2024). Tantangan Perempuan Minangkabau Dalam Mengakses Pendidikan di Tengah Budaya Matrilineal. Journal of Global Perspective. 2(1), 112-124.

Wahab, M. H. A. (2011). Simbol-Simbol Agama. SUBSTANTIA: Jurnal Ilmu-Ilmu Ushuluddin. 13(1), 78-84.

Wekke, I. S. (2017). Islam dan adat: tinjauan akulturasi budaya dan agama dalam masyarakat Bugis. Analisis: Jurnal Studi Keislaman. 13(1), 27-56.

Wiwiek, dkk. (1986). Upacara Tradisional Daerah Sulawesi Selatan. Ujung Pandang: Depdikbud.

Zahroh, E. P., & Muhajarah, K. (2024). Pandangan Ulama Sunni-Syiah Terhadap Mahram Haji Bagi Perempuan. el-Buhuth: Borneo Journal of Islamic Studies, 305-313.

Zahrok, S., & Suarmini, N. W. (2018). Peran perempuan dalam keluarga. IPTEK Journal of Proceedings Series. (5), 61-65.

Zainuddin, M. (2013). Haji dan Status Sosial: Studi Tentang Simbol Agama di Kalangan Masyarakat Muslim. el Harakah: Jurnal Budaya Islam. 15(2), 169-184.

Article Metrics

Abstract views: 174 PDF views: 92