KOMUNIKASI BUDAYA DALAM TRADISI “MAKAN TAL” MELAYU

Ibrahim Ibrahim

Abstract


`Makan tal` adalah salah satu tradisi yang masih diamalkan oleh banyak masyarakat Melayu di Nanga Jajang. Tradisi ini dilakukan berkaitan dengan kelahiran seorang anak bayi dalam sebuah keluarga. Tradisi ini dipercayai oleh masyarakat Melayu Nanga Jajang sebagai berpengaruh terhadap kesehatan ibu dan bayinya hingga berakhirnya masa menyusui. Tradisi ini lebih identik dengan praktek menjaga kesehatan ibu dan bayi secara tradisional. Kajian ini mendapati setidaknya ada tiga jenis `makan tal` di Nanga Jajang, yakni `tal angat` (panas), `tal colap` (dingin), dan `tal ntaradua` (sedang). Berdasarkan tinjauan komunikasi budaya, didapati sedikitnya 7 nilai yang terkandung dalam tradisi `makan tal` pada masyarakat Melayu, yakni; untuk pemulihan kesehatan ibu setelah melahirkan, untuk memperbanyak ASI, untuk kesehatan anak bayi, untuk menjaga keseimbangan alam, bernilai ekonomis, untuk menjaga kesehatan secara alamiah, serta untuk memelihara identitas diri dan keturunan.

Full Text:

PDF

References


Danandjaya, James. 1989. Kebudayaan Petani Desa Truyan di Bali. Jakarta: UI Press.

Erwin & Andi Gidang. 2010. Tradisi yang Membelajarkan: Mengurai unsur-unsur Pendidikan dalam tradisi Tepung Tawar Melayu Sambas. Dalam Ibrahim MS. 2010. Tradisi dan Komunikasi Orang Melayu. Pontianak: STAIN Press dan Malay Corner.

Ibrahim. 2013. Makan `Tal` dalam tradisi Melayu. Laporan Penelitian Kompetitif Kelompok DIPA Tahun 2013, Pontianak: P3M STAIN Pontianak.

Ibrahim. 2010a. Tradisi dan Komunikasi Orang Melayu. Pontianak: STAIN Pontianak Press dan Malay Corner.

Ibrahim. 2010b. Islam dan Tradisi di Nanga Jajang. Makalah yang disampaikan dalam Konferensi Antarabangsa Islam Borneo (KAIB) ke III, STAIN Pontianak, 4 s/d 5 Oktober 2010

Ibrahim, Yusriadi & Zaenuddin. 2009. Kearifan Komunikasi dalam Pantang Larang Melayu Di Nanga Jajang. Laporan Penelitian. Proyek DIPA STAIN Pontianak.

Ibrahim, Yusriadi & Zaenuddin. 2012. Pantang Larang Melayu Kalimantan Barat. Pontianak: STAIN Press.

Julia Maria. 1993. Kebudayaan Orang Menggala, Jakarta: UI Press.

Kamarudin Mohd. Balwi. 2005. Peradaban Melayu. Johor: Universiti Teknologi Malaysia, Skudai.

M. Quraish Shihab. 2004. Tafsir Al-Misbah. Jakarta: Lentera Hati. Volume 5

Noriah Mohamed. 2009. Benang Sari Melayu-Jawa. Bangi: ATMA, UKM Ampang Press.

Rogers & Stienfatt. 1999. Intercultural Communication. Wavelan Press: Witted State of Amerika.

Sumber Internet:

Elmustian Rahman dkk. 2011. Adat dalam tradisi Melayu di Riau. http: //www. tamadunmelayu.info. Diakses 16 Mei 2012

Republika.co.id., Washington. Makanan Sehat dan Tak Sehat untuk Ibu Menyusui (2). Republika Online.co.id. diakses, Senin 2 September 2013.

Wan Ghalib. 2011. Adat Istiadat dalam Pergaulan Orang Melayu. http://www. adicita.com/ artikel. Diakses tanggal 16 Mei 2012.

Rumputeki.blogspot.com. Manfaat Jahe Merah bagi Kesehatan. http://rumputeki.blogspot.com/2011/06/manfaat-jahe-merah-bagi-kesehatan-jahe.html. Diakses 12 Oktober 2012.

Shilpa Joshi. Dikutif dalam http://food.detik.com. Akses 12 Oktober 2012

Time of India, dikutif dalam http://obgynspot.blogspot.com. Akses 12 Oktober 2012.

http://mazerdo.wordpress.com. Akses 12 Oktober 2012.

Kubik Training dan Consultancy dalam http://wikipedia.com. Akses 13/09/2013




DOI: https://doi.org/10.24260/al-hikmah.v10i1.549

DOI (PDF): https://doi.org/10.24260/al-hikmah.v10i1.549.g337

Article Metrics

Abstract view : 2500 times
PDF - 5431 times

Article Metrics

Abstract view : 2500 times
PDF - 5431 times

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Copyright (c) 2017 Al-Hikmah

License URL: http://jurnaliainpontianak.or.id/index.php/alhikmah

Creative Commons License
Al-Hikmah by http://jurnaliainpontianak.or.id/index.php/alhikmah is licensed under a
Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.