PEREMPUAN MENGGUGAT DISKRIMINASI: PEMBARUAN HUKUM KELUARGA DALAM NARASI YURIDIS MAHKAMAH KONSTITUSI
Abstract
The polemic of discrimination against women seems to be endlessly debated. The strong conservatism of discriminatory policies against women has led to the practice of identity politics in regulations, including law No.1/1974 on marriage. Since the existence of the Constitutional Court in 2003 until now, there have been two decisions that annulled the provisions of the marriage law due to eliminate and discriminate against the right of women. This study examines the gender equality lawsuits of women in the Constitutional Court decisions in various legal narratives in Indonesia. Based on the content analysis approach, the result of this study conclude that two decisions of the Constitutional Court No. 46./PUU-XIII/2010 and No. 22 / PUU-XV / 2017 has a significant impact on increasing the dignity and status of Indonesian women. An indication of this is the elimination of discrimination in the form of equal rights between men and women as an effort to reform family law in Indonesia with gender equity.
Keywords: Women, Gender Discrimination, Constitutional Court, Reform of Family Law
ABSTRAK
Polemik diskriminasi terhadap perempuan menjadi isu yang tak pernah selesai diperbincangkan. Kuatnya konservatisme kebijakan yang diskriminatif terhadap perempuan menyuburkan praktik politik identitas dalam regulasi, termasuk dalam Undang-undang No. 1 tahun 1974 tentang perkawinan. Sejak keberadaan Mahkamah Konstitusi tahun 2003, sampai saat ini sudah dua putusan Lembaga Tinggi Negara tersebut yang menganulir ketetapan dalam pasal-pasal Undang-undang perkawinan karena terbukti bias gender dan menimbulkan diskriminasi bagi kaum perempuan. Artikel ini mengkaji gugatan kesetaraan gender dari kaum perempuan dalam putusan-putusan Mahkamah Konstitusi yang menggugat hak-hak diskriminatif dalam pelbagai narasi hukum di Indonesia. Dengan menggunakan analisis isi, studi ini menyimpulkan bahwa narasi yuridis Putusan Mahkamah Konstitutusi No. 46./PUU-XIII/2010 dan putusan No. 22/PUU-XV/2017 berdampak signifikan bagi peningkatan harkat dan martabat perempuan Indonesia. Indikasi dari hal tersebut adalah penghapusan bentuk diskriminasi berupa kesataraan hak antara laki-laki dan perempuan sebagai upaya pembaruan hukum keluarga di Indonesia yang berkeadilan gender.
Kata kunci: Perempuan, Diskriminasi Gender, Mahkamah Konstitusi, Pembaruan Hukum Keluarga
Keywords
Full Text:
PDFReferences
Adillah, Siti Ummu. “Implikasi Hukum Dari Perkawinan Siri Terhadap Perempuan dan Anak.” PALASTREN 7, no. 1 (2014): 139–222.
Al-Fatih, Sholahuddin. “Model Pengujian Peraturan Perundang-Undangan Satu Atap Melalui Mahkamah Konstitusi.” Jurnal Ilmiah Hukum LEGALITY 25, no. 2 (14 Juli 2018): 247. https://doi.org/10.22219/jihl.v25i2.6005.
Andaryani, Lilik. “Relasi Gender dalam Pembaruan Hukum Keluarga Muslim.” Jurnal Diskursus Islam 2 (2014): 31.
Anderson, J. N. D. “Reforms In The Las of Divorce in The Muslim World.” Studia Islamica 3 (1970): 41–52.
Archer-Kuhn, B. “Domestic Violence and High Conflict Are Not the Same: A Gendered Analysis.” Journal of Social Welfare and Family Law 40, no. 2 (3 April 2018): 216–33. https://doi.org/10.1080/09649069.2018.1444446.
Baharuddin. “Anak dan Perempuan Dalam Pelindungan Kekerasan Rumah Tangga.” Raheema : Jurnal Studi Gender dan Anak 6, no. 2 (2019): 179–88.
Darmadi, Nanang Sri. “Kedudukan Dan Wewenang Mahkamah Konstitusi Dalam Sistem Hukum Ketatanegaraan Indonesia.” Jurnal Hukum 24, no. 2 (2011).
Denzin, Norman K., dan Yvonna S. Lincoln. Hand Book of Qualitative Research. Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2009.
Dicey, A. V. An Introduction to the Study of the Law of the Constitution. London: Palgrave Macmillan Limited, 1985. https://public.ebookcentral.proquest.com/choice/publicfullrecord.aspx?p=5648447.
Diduck, Alison, dan Felicity Kaganas. Family Law, Gender and the State: Text, Cases, and Materials. Oxford ; Portland: Hart Pub, 1999.
Elrod, Linda. D, dan Robert G. Spector. “A Review of the Year in Family Law: Children’s Issues Remain the Focus.” Family Law Quarterly 37, no. 4 (2004): 527–75, 577–83.
https://mkri.id, t.t.
Indonesia, dan Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak. Parameter kesetaraan gender dalam pembentukan peraturan perundang-undangan., 2012.
Katz, June S, dan Ronald S Katz. “The New Indonesian Marriage Law: A Mirror of indonesia’s Political, Cultural, and Legal System.” The American Journal of Comparative Law 23, no. 4 (t.t.): 653–81.
Krippendorff, Klaus. Content Analysis; an Indtroduction to Its Methodology. London: Sage Publication, 2004.
Kurniawan, Syamsul. “Hak-Hak Anak yang Dirampas Kajian terhadap Kasus Perdagangan dan Eksploitasi Anak dalam Sudut Pandang HAM dan Islam.” Raheema : Jurnal Studi Gender dan Anak 4, no. 2 (2017): 109–17.
Laird, Siobhan E. “Family Law, Sex and Society, A Comparative Study of Family Law: Book Reviews.” Child & Family Social Work 15, no. 3 (15 Maret 2010): 385–86. https://doi.org/10.1111/j.1365-2206.2010.00714.x.
Mahmood, Taheer. Family Law Reform in The Muslim World. New Delhi: The Indian Law Institute, 1972.
Maula, Bani Syarif. “Perlindungan Perempuan dalam Hukum Perkawinan di Indonesia.” Yinyang: Jurnal Studi Islam Gender dan Anak 14, no. 1 (23 Juli 2019): 14–38. https://doi.org/10.24090/yinyang.v14i1.2825.
Mir-Hosseini, Ziba, ed. Gender and Equality in Muslim Family Law: Justice and Ethics in the Islamic Legal Tradition. Library of Islamic law 5. London : New York, NY: I.B. Tauris ; Distributed in the U.S. and Canada by Palgrave Macmillan, 2013.
———, ed. Gender and Equality in Muslim Family Law: Justice and Ethics in the Islamic Legal Tradition. Library of Islamic Law 5. London : New York, NY: I.B. Tauris ; Distributed in the U.S. and Canada by Palgrave Macmillan, 2013.
Mubasyaroh. “Analisis Faktor Penyebab Pernikahan Dini dan Dampaknya bagi Pelakunya.” YUDISIA Jurnal Pemikiran dan Penelitian Sosial Keagamaan 7, no. 2 (2016).
Mulia, Siti Musdah. “Perlunya Revisi Undang-Undang Perkawinan: Perspektif Islam.” JURNAL PEREMPUAN: Untuk Pencerahan dan Kesetaraan 49 (Setember 2006): 69–83.
Mustofa, Imam. “Dampak Putusan Mahkamah Konstitusi Mengenai Pasal 43 Ayat (1) Undang-Undang Perkawinan No 1 Tahun 1974 terhadap Hukum Keluarga Di Indonesia.” Al-Manahij: Jurnal Kajian Hukum Islam 6, no. 2 (1 Januari 1970): 287–306. https://doi.org/10.24090/mnh.v6i2.605.
———. “Dimensi Hak Asasi Manusia dan Hukum Islam dalam Putusan Mahkamah Konstitusi No. 46./PUU-XIII/2010.” Millah 12, no. 1 (16 Agustus 2012): 165–92. https://doi.org/10.20885/millah.vol12.iss1.art9.
Muttaqin, Imron, dan Bagus Sulistyo. “Analisis Faktor Penyebab Dan Dampak Keluarga Broken Home.” Raheema : Jurnal Studi Gender dan Anak 6, no. 2 (2019): 245–56.
Naily, Nabiela, dan Kemal Reza. Hukum Keluarga Islam Asia Tenggara Kontemporer: Sejarah, Pembentukan, dan Dinamikanya di Malaysia, 2013.
Nasution, Khoiruddin. Pengantar dan Pemikiran Hukum Keluarga (Perdata) Islam Indonesia. Yogyakarta: Academia & Tafazza, 2010.
Nasution, Khoirudin. Status Wanita di Asia Tenggara: Studi Terhadap Perundang-Undangan Perkawinan Muslim Kontemporer di Indonesia dan Malaysia. Leiden-Jakarta: INIS, 2002.
Nugraha, Xavier, Risdiana Izzaty, dan Annida Aqiila Putri. “Rekonstruksi Batas Usia Minimal Perkawinan Sebagai Bentuk Perlindungan Hukum Terhadap Perempuan (Analisa Putusan MK No. 22/Puu-Xv/2017)” 3, no. 1 (2019): 15.
Office of the Special Adviser on Gender Issues, dan and Advancement of Women United Nations. Gender Mainstreaming an Overview. New York: 2002, t.t.
Prettitore, Paul Scott. “Family Law Reform, Gender Equality, and Underage Marriage: A View from Morocco and Jordan.” The Review of Faith & International Affairs 13, no. 3 (3 Juli 2015): 32–40. https://doi.org/10.1080/15570274.2015.1075758.
Putusan MK No. 22/PUU-XV/2017, t.t.
Putusan MK No. 46./PUU-XIII/2010, t.t.
Sukiati, Sukiati, dan Ratih Lusiani Bancin. “Perlindungan Perempuan dan Anak: Studi Akibat Hukum Pengabaian Pencatatan Perkawinan.” Gender Equality: International Journal of Child and Gender Studies 6, no. 1 (31 Maret 2020): 121. https://doi.org/10.22373/equality.v6i1.5633.
Supendi, et.all, Yusuf. Panduan Umum Pengarusutamaan Gender dalam Bidang Pendidikan. Jakarta: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Tt.
Sutiyoso, Bambang. “Pembentukan Mahkamah Konstitusi Sebagai Pelaku Kekuasaan Kehakiman di Indonesia.” Jurnal Konstitusi, 7, no. 6 (2010): 25.
Tucker, Judith E. Women, Family, and Gender in Islamic Law. New York, NY: Cambridge University Press, 2008.
Undang-undang No. 39 tahun 1999 tentang Hak Asasi. “Undang-undang No. 39 tahun 1999 tentang Hak Asasi Manusia,” t.t.
“Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 23 Tahun 2002 Tentang Perlindungan Anak,” t.t.
“Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 24 tahun 2003 Tentang Mahkamah konstitusi,” 2003.
UNESCO. “Gender Mainstreaming Implementation Framework,” 2013.
Wahyuni, Sri. “Pembaharuan Hukum Keluarga Islam di Negara- Negara Muslim” 6, no. 2 (2013): 10.
Wakhid, Marzuki. Fiqh Indonesia: Kompilasi Hukum Islam dan Counter Legal Draft Kompilasi Hukum Islam dalam Bingkai Politik Hukum Indonesia. Bandung: Marja & ISIF, 2014.
Wijayati, Mufliha. “Keadilan dan Kepastian Hukum Bagi Perempuan: Studi Hukum atas Putusan Perceraian Akibat KDRT di Pengadilan Agama Wilayah Bandar Lampung.” UIN Sunan Gunung Djati, 2020.
Yousriatin, Fajar. “Analisis Kejadian Pernikahan Dini Di Desa Kawat Kecamatan Tayan Hilir Kabupaten Sanggau Propinsi Kalimamtan Barat.” Raheema : Jurnal Studi Gender dan Anak 5, no. 1 (2018): 22–30.
Zain, Muhammad Fuad, dan Ansori Ansori. “Rekontruksi Batas Usia Perkawinan Pasca Putusan MK NO. 22/PUU-XV/2017 sebagai Penguat Bangsa di Era Industri 4.0.” ADHKI: Journal of Islamic Family Law 1, no. 1 (21 November 2019): 45–56. https://doi.org/10.37876/adhki.v1i1.9.
Zulkifli. “Kekerasan Dalam Rumah Tangga Perspektif Islam.” Raheema : Jurnal Studi Gender dan Anak, 6, no. 2 (2019): 159–78.
DOI: https://doi.org/10.24260/raheema.v8i1.1646
Article Metrics
Abstract view : 426 timesPDF - 236 times
Refbacks
- There are currently no refbacks.
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.