CONTESTATION OF RELIGIOUS PUBLIC SPACE: CHRISTIANS VS MUSLIMS CASES IN PAPUA

Zuly  Qadir

Abstract

The land of Papua has often been associated with the Papua Independence Movement (GPM), in addition to the Independent Papua Organization (OPM) which has been known since the 1990s. The battle between the civil society of Papua against the military seems to keep happening. Killing and shooting each other has always been a public discussion and media coverage. However, the thing that escapes people’s attention is a contestation that occured between the adherents of the religion of the indigenous Papuans who claim to adhere to Christianity, known as the ‘mountain people’, and the Muslims, known as the coastal and inland people who are regarded as non-natives of Papua. The contestation took place observably in public spaces like the streets, mountains, fields and various religious activities that involved mobs such as Kebaktian Kebangkitan Rohani (Spiritual Awakening Mass) among the Christians, as well as talbligh akbar (huge gathering) among the Muslims where they bring in speakers from outside Papua as an attraction. Such contestation has been going on since 1998 that sometimes triggered massive demonstrations and bans on religious activities as well as the establishment of a Muslim school. In the Papuan society, a lot of trouble is religious matters, coming both from the internal and external followers. To data were obtained through direct observations, in-depth interviews with a number of key informants, literature study and written documents related to the issue. The data were processed using interpretative approach as commonly used by Clifford and Geertz in the socio-anthropological tradition or social sciences in general.

Keywords

Freedom of Religion; Public Contestation; Papua

Full Text:

PDF

References

Abdullah, Irwan, dkk. 2008. Dialektika Teks Suci Agama Strukturasi Makna Agama dalam Kehidupan Masyarakat. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Abdullah, Irwan. 2006. Kontruksi dan Reproduksi Kebudayaan. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Andito.1998. Keberagamaan, Wacana Agama dalam Dialog Bebas Konflik. Bandung: Pustaka Hidayah.

Aritonang, Jan Sihar and Karel Steenbrink. 2008. A History of Christianity in Indonesia-Studies in Christian Mission. Leiden-Boston: Brill.

Astrid, S. 1994. Kebudayaan Jayawijaya dalam Pembangunan Bangsa. Jakarta: Pustaka Sinar Harapan.

Athwa, Ali. 2004. Islam atau Kristenkah Agama Orang Irian? Jakarta: Pustaka Da’i.

Azra, Azyumardi. 2003. “Kerusuhan-kerusuhan Masal yang terjadi di indonesia baru baru ini: Kemunduran Nasionalisme dan kemunculan separatism” dalam Konflik Komunal di Indonesia Saat Ini. Leiden-Jakarta: INIS dan PBB.

______. 2003. “Merajut Kerukunan Hidup Beragama antara Cita dan Fakta, dalam Jurnal

Harmoni: Jurnal Multikultural dan Multireligius, Vol II No. 7, Juli-September. Jakarta: Puslitbang Kehidupan Beragama, Badan Litbang Agama dan Diklat Keagamaan Departemen Agama RI.

Badan Kesatuan Bangsa Provinsi Papua. 2005. Undang-Undang Repulik Indonesia, No 21 tahun 2001 tentang Otonomi Khusus bagi Provinsi Papua.

Berger, Peter L dan Thomas Luckmann. 1990. Tafsir Sosial Atas Kenyataan. Risalah tentang Sosiologi Pengetahuan. Jakarta: LP3ES.

______. 1991. Langit Suci, Agama Sebagai Realitas Sosial - The Sacred Canopy. Jakarta: LP3ES.

Bourdieu, Pierre. 1991. Language and Symbolic Power. Cambridge: Harvard University Press.

Budiman, Hikmat. 2007. Hak Minoritas Dilema Multikulturalisme di Indonesia. Jakarta: Yayasan TIFA.

Cholil, Suhadi. 2013. “Kata Pengantar”, dalam Agus Indiyanto (ed.). Agama di Indonesia dalam Angka: Dinamika Demografis Berdasarkan Sensus Penduduk tahun 2000 dan 2010. Yogyakarta: CRCS UGM.

Mujiburrahman, Mengindonesiakan Islam, Pustaka Pelajar 2010

Mujiburrahman. 2006. Feeling threatened: Muslim-Christian relations in Indonesia’s New Order. Amsterdam: Amsterdam University Press.

Nasikun. 2006. Sistem Sosial Indonesia. Jakarta: Rajawali Press.

Noorsalim, Mashudi. 2007. Hak Minoritas Multikulturalisme dan Dilema Negara Bangsa. Jakarta: Yayasan TIFA.

Nurkhoiron. 2005. “Agama dan Kebudayaan: Menjelajahi Isu Multikulturalisme dan Hak-hak Minoritas di Indonesia”, dalam Hikmat Budiman (ed.). Minoritas, Multikulturalisme Modernitas dalam Hak Minoritas: Dilema Multikulturalisme di Indonesia. Jakarta: Yayasan Interseksi / The Interseksi Foundation.

Pamungkas, Cahyo. 2008. “Papua Islam dan Otonomi Khusus: Kontestasi Identitas di Kalangan Orang Papua”. Tesis. Jakarta: Program Pascasarjana Sosiologi Universitas Indonesia.

Parekh, Bhikhu. 2008. Rethinking Multiculturalism: Keberagaman Budaya dan Teori Politik. Yogyakarta: Kanisius.

Perwita, A.A Banyu. 1996. “Konflik Antaretnis dalam Masyarakat Global Dan Relevansinya Bagi Indonesia,” dalam Analisis CSIS tahun XXV No.2 Maret-April. Jakarta: CSIS.

Purwanto, Bambang. 2006. Gagalnya Historiografi Indonesiasentris. Yogyakarta: Ombak

Radam, Haloei Noerid. 1987. Religi Orang Bukit. Yogyakarta: Yayasan Semesta.

Ratnawati , Tri. 2003. “Mencari Kedamaian di Maluku: Suatu Pendekatan historis Politis”, dalam Konflik Komunal di Indonesia Saat Ini. Leiden-Jakarta: INIS dan PBB.

Ronald, Petocz G. 1987. Konservasi Alam dan Pembangunan di Irian Jaya. Jakarta: PTTemprint.

Ronowidjojo. Cornelius D. ‘Peran Umat Kristen Dalam Pembentukan Sosok & Karakter Bangsa’. Makalah sumbangan Diskusi Partisipasi Kristen di Bidang Politik, kerja-sama DPC PIKI Pematang Siantar dan STT HKBP, Pematang Siantar 30 November 2012.

Roy, Olivier. 1995. The Failure of Political Islam. Cambridge: Harvard University Press.

Rumere, Zeth dan Ot Loupatty. Di Tanah Orang Papua. Papua: Yayasan Timotius Papua-Yayasan HAPIN Belanda.

Russell, Bertrand. 2008. Bertuhan Tanpa Agama. Yogyakarta: Resist Book.

Santoso, Thomas. 2002. Kekerasan Agama Tanpa Agama. Jakarta: Pustaka Utan Kayu.

Article Metrics

Abstract views: 610 PDF views: 410