UPAYA PEMERINTAH DAN MASYARAKAT DALAM MENYIKAPI KEGIATAN LEMBAGA DAKWAH ISLAM INDONESIA (LDII) DI KOTA PONTIANAK

Fauziah Fauziah

Abstract


Salah satu organisasi lembaga dakwah yang terus berkembang dengan jumlah pengikut yang cukup banyak dan tersebar dibeberapa wilayah Indonesia adalah aliran keagamaan Lembaga Dakwah Islam Indonesia (dikenal dengan sebutan LDII), termasuk di Kalimatan Barat, khususnya di kota Pontianak LDII tumbuh bersemi. Sebagaimana di wilayah lain, kegiatan keagamaan tersebut mengindikasikan sikap yang juga ekslusif, ekstrim dan cenderung menyalahkan praktik ajaran keagaamaan diluar jamaahnya. Sikap keberagaamaan LDII tersebut di Pontianak, memang belum memunculkan reaksi penolakan secara massal, namun sorotan dan syindrom penolakan dari sebagian masyarakat sudah mulai menggeliat dan keresahan masyarakat sudah mulai mengemuka terutama disekitar lingkungan markaz dakwahnya. Artikel ini merupakan benang merah dari sebuah penelitian yang berupaya mendeskripsikan keberadaan aliran LDII di Kota Pontianak. Hasil penelitian ini menunjukkan, pertama, Keberadaan aliran LDII di kota pontianak, telah tersebar di beberapa kecamatan sebanyak 11 (sebelas) tempat/lokasi yang dijadikan sebagai perkumpulan para jama’ah LDII. Tempat-tempat tersebut di lengkapi dengan beberapa mesjid sebagai tempat ibadah dan pondok pesantren. Kedua, Sikap Pemerintah dan masyarakat dalam menyikapi doktinisasi dan eksklufisme aliran LDII, masih dalam tatanan monitoring dan menjaga agar tidak muncul gejolah atau pertikaian dan kekerasan di antara sesama Muslim atau dalam lingkungan masyarakat, dengan mempelajari dan mengkaji perkembangan Lembaga Dakwah Islam Indonesia (LDII) di kota pontoianak.

Full Text:

PDF

References


Abdul Aziz Dkk, (2007), Respon Pemerintah, Ormas, dan Masyarakat Terhadap LDII dan Jamaah Tabligh di Samarinda Jakarta: Badan Litbang dan Litbang pusdiklat Kehidupan keagamaan.

______________, (2004), Varian-varian Fundamentalisme Islam di Indonesia Jakarta:Diva Pustaka.

Cinta Alam Indonesia Permata XXII 2001, (2002), Tricitra Yang Dikembangkan LDII , Jakarta.

Dewan Pimpinan Pusat Lembaga Dakwah Islam Indonesia, (2002), Direktori LDII, Jakarta.

Habib Setiawan, (2008), After New Paradigm, Catatan Ulama Tentang LDII Jakarta: Madani Institut.

Martin van Bruinessen, (1999), Gerakan sempalan di kalangan umat Islam Indonesia: latar belakan(g sosial-budaya (Sectarian Movements in Indonesian Islam: Social and Cultural Background), Jakarta, Ulumul Qur’an.

Nurcholis Madjid, (2000), Islam Doktrin dan Peradaban, Jakarta, Paramadina.

Ridwan Lubis Dkk, (2007), Respon Pemerintah, Ormas, dan Masyarakat Terhadap LDII dan Jamaah Tabligh di Palembang, JakartaBadan Litbang dan Litbang Pusdiklat Kehidupan Keagamaan.




DOI: https://doi.org/10.24260/al-hikmah.v9i2.325

DOI (PDF): https://doi.org/10.24260/al-hikmah.v9i2.325.g275

Article Metrics

Abstract view : 779 times
PDF - 3070 times

Article Metrics

Abstract view : 779 times
PDF - 3070 times

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Copyright (c) 2016 Al-Hikmah

License URL: http://jurnaliainpontianak.or.id/index.php/alhikmah

Creative Commons License
Al-Hikmah by http://jurnaliainpontianak.or.id/index.php/alhikmah is licensed under a
Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.