MANTRA MELAYU KETAPANG DALAM DIALEKTIKA DAKWAH ISLAMIYAH DAN BUDAYA LOKAL
Abstract
Keywords: Dialectic, mantra, Local Wisdom, Malay, Ketapang
Artikel ini mengkaji tentang penggunaan mantra sebagai bentuk kearifan lokal masyarakat Melayu Ketapang. Pemaknaan mantra ditemukan dalam praktik kehidupan sehari-hari pada masyarakat Melayu di wilayah Ketapang ini. Untuk mendalami pemaknaan tersebut, artikel ini memulai dengan deskripsi bentuk mantra yang digunakan dan struktur mantra yang biasanya ditemui pada masyarakat Melayu Ketapang. Dengan analisis kualitatif, tulisan ini menyajikan relevansi mantra tersebut sebagai kearifan lokal dalam dialektikanya dengan perkembangan agama Islam pada masyarakat Melayu Ketapang.Hasil analisis menunjukkan bahwa tradisi mantra pada masyarakat Melayu Ketapang merupakan bagian dari tradisi lisan yang sejak lama telah dipraktikkan sebelum Islam.Unsur-unsur agama dapat dilihat pada tradisi lisan mantra yang digunakan oleh masyarakat melayu Ketapangyang eksis sampai saat ini.Dalam batas tertentu, tradisi mantra ini menjadi sebuah alternatif dalam mengakomodasi kepentingan-kepetingan masyarakat dalam bingkai kearifan lokal.Pemanfaatan mantra untuk beragam tujuan ini menjadi potret pola kehidupan masyarakat Melayu Ketapang yang masih mempercayai kekuatan magis dalam praktik keagamaannya.
Kata Kunci: Dialektika, mantra, kearifan lokal, Melayu, Ketapang
Keywords
Full Text:
PDFReferences
Amilda. 2011. “Menjadi Melayu yang Islam: Sebuah Politik Identitas Etnis Minoritas dalam Menghadapi Dominasi Negara dan Etnis Mayoritas”. Annual Conference on Islamic Studies (ACIS).
Alip Sugianto. 2016. “Kearifan Lokal Mantra Warok Ponorogo”, Prosiding Seminar Nasional Dan Call For Paper Ke-2.
Avinda Noviana, Erizal Gani, Hamidin Hamidin. 2013. “Mantra Batatah di Nagari Lubuak Layang Kecamatan Rao Selatan Kabupaten Pasaman Barat”. Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia 1 (02).
Aswinarko. 2015. “Kajian Deskriptif Wacana Mantra”, Deiksis 5 (02).
Humaeni, A. 2014. “Kepercayaan Kepada Kekuatan Gaib dalam Mantra Masyarakat Muslim Banten”. El-Harakah, 16 (1).
Herawati. 2015. “Identitas Kultural Dan Karakteristik Lisan Orang Kaili Dalam Mantra Tamabunto”. Kandal 11 (2).
Irwan. 2013. “Mantra Melaut Pada Suku Melayu Aras Kabu: Interpretasi Semiotika”, Tesis. Universitas Sumatra Utara.
Hendar Putranto. 2015. “Budaya Dan Integrasi Social”, Teori-Teori Kebudayaan.
Hermansyah, 2014. “Islam dan Melayu di Borneo”. Pontianak: IAIN Pontianak Press.
Novia lutfiatin, 2015. “Mantra Untuk Penyembuhan Dalam Tradisi Suku Oasing”, Ikesma 11 (1).
Saddhono, Kundharu dan Arif Hartata. ”Kajian Bentuk dan Fungsi Mantra Orang Jawa: Kasus di Kota Surakarta” (Surakarta: Pusat Studi Javanologi LPPM UNS, 2011).
Wahyu Widodo. 2015. Kearifan Lokal Dalam Mantra Jawa, International Conference On Indonesian Studies.
DOI: https://doi.org/10.24260/jhjd.v14i1.1576
DOI (PDF): https://doi.org/10.24260/jhjd.v14i1.1576.g843
Article Metrics
Abstract view : 1014 timesPDF - 1505 times
Article Metrics
Abstract view : 1014 timesPDF - 1505 times
Refbacks
- There are currently no refbacks.
Copyright (c) 2020 Jurnal Al-Hikmah: Jurnal Dakwah

This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.
Al-Hikmah by http://jurnaliainpontianak.or.id/index.php/alhikmah is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.