Religious Moderation in Indonesian Context

Lukmanul Hakim, Aziza Meria, Sartika Suryadinata

Abstract

This paper aims to explore the concept of religious moderation across Islamic history within Indonesian context. The method used is qualitative with a historical approach. The historical approach is used to reformulate the concept of religious moderation in modern times and classical times. The results showed that religious moderation in modern times correlates with religious moderation in classical times. Although the term religious moderation was only promoted by the Ministry of Religious Affairs of Indonesia in 2019, in terms of practice it has been carried out by the Prophet who was then continued by the companions and the people after him. Classical and modern religious moderation both focus on establishing harmonious and peaceful social relations with people of different religions. However, there are some differences between modern and classical moderation, namely: First, in modern times religious moderation is focused on improving and maintaining relations between Muslims and people of other religions by providing several indicators related to this. Whereas in the classical period, this religious moderation focused on their freedom to embrace their religion without any coercion to convert to Islam. Second, in modern times the term moderation is used in the hope of being an antidote to the many conflicts, while in classical times religious moderation was practiced by the Prophet to serve as an example for the companions and subsequent people. Third, the practice of religious moderation in terms of tolerance towards people of other religions in modern times looks very tolerant by congratulating each other on the holidays of other religions, while in classical times religious moderation only centred on giving them the freedom to choose their religion and carry out their religious worship.

Keywords

Religious Moderation; Islamic History; Indonesian Context

Full Text:

PDF

References

Adriansyah, A. (2014). Toleransi Beragama Dalam Praktek Negara Madinah (Upaya Mengungkap Realita Sejarah Nabawiyah). Madania, XVIII(2).

Agama RI, K. (2010). Al-Qur’an dan Tafsirnya (Edisi yang Disempurnakan). Lentera Abadi.

Agama RI, K. (2019a). Implementasi Moderasi Beragama Dalam Pendidikan Islam. Kelompok Kerja Implmentasi Moderasi Beragama Direktorat Jenderal Pendidikan Islam Kementrian Agama Republik Indonesia.

Agama RI, K. (2019b). Moderasi Beragama. Badan Litbang dan Diklat Kementrian Agama RI.

Agama RI, K. (2019c). Tanya Jawab Moderasi Beragama. Badan Litbang dan Diklat Kementrian Agama RI.

al-Buthy, M. S. R. (2008). Sirah Nabawiyah: Analisis Ilmiah Manhajiah Sejarah Pergerekan Islam di Masa Rasulullah Saw. Robbani Press.

al-Jawi, M. N. (1976). Marah Labib: Vol. I. Dar al-Kutub.

al-Khudari, S. M. (2016). Bangkit dan Runtuhnya Daulah Abbasiyyah. Pustaka al-Kautsar.

al-Mudhar, Y. A. (1994). Toleransi Kaum Muslimin dan Sikap Musuh-Musuhnya. Bungkut Indah.

al-Umairi, A. A. bin I. (2013). Abdul Aziz bin Ibrahim Al-Umairi. Al-Futuh al-Islamiyah, terj. Abdul Basith Basamhah, Penaklukkan Dalam Islam. Darus Sunnah.

AM, A. M. (2020, January 14). Praktik Kebebasan Beragama yang Dilakukan Rasulullah SAW. NU Online: Sirah Nabawiyah. https://islam.nu.or.id/sirah-nabawiyah/praktik-kebebasan-beragama-yang-dilakukan-rasulullah-saw-0mCYh

Arib, J. M. (2016). Ucapan Selamat natal Menurut Quraish Shihab Dalam Tafsir al-Misbah: Studi Analisis Terhadap Q.S Maryam ayat 33. Jurnal Aqlam: Journal of Islam and Plurality, 2.

Ash-Shallabi, A. M. (2020). Wasathiyah Dalam Al-Qur’an: Nilai-Nilai Moderasi Islam Dalam Akidah, Syariat, dan Akhlak. Pustaka al-Kautsar.

Budaya, D. P. dan. (1989). Kamus Besar Bahasa Indonesia. Balai Pustaka.

Chandra, B. (2015, Oktober). Gereja Dibakar di Aceh Singkil, Inilah Dugaan Penyebabnya. Tempo.Co.

Haikal, M. H. (2003). Abu Bakar as-Shiddiq yang Lembut Hati: Sebuah Biografi dan Studi Analisis tentang Permulaan Sejarah Islam Sepeninggal Nabi. Pustaka Utera Antar Nusa.

Handrianto, B. (2022, February 12). Toleransi Islam Kepada Non Muslim. Adian Husaini. https://www.adianhusaini.id/detailpost/toleransi-islam-kepada-non-muslim

Hasan, M. (2021). Prinsip Moderasi Beragama Dalam Kehidupan Berbangsa. Jurnal Mubtadiin, 7.

Hasanah, U., & Verawati, H. (2022). Pendidikan Islam Multikultural: Analisis Historis Masa Dinasti Abbasiyah. Asanka: Journal of Social Science and Education, 3(2).

Hasyim, U. (1991). Toleransi dan Kemerdekaan Beragama dalam Islam, sebagai Dasar Menuju Dialog dan Kerukunan Antar Agama. Bina Ilmu.

Hitti, P. K. (2005). History of The Arabs, Terj. R. Cecep Lukman Yasin, Dedi Selamet Riyadi. Serambi.

Ilham, I. (2015, July 17). Ini Kronologi Pembakaran Masjid di Tolikara. Republika.

Jumala, N. (2019). Moderasi Berpikir Untuk Menempati Tingkatan Spiritual Tertinggi Dalam Beragama. Jurnal Substansia, 21.

Junaedi, E. (2019). Inilah Moderasi Beragama Perspektif Kementrian Agama. Jurnal Multikultural Dan Multireligius, 18.

Kamali, M. H. (1996). Kebebasan Berpendapat dalam Islam. Mizan.

Latif, A. M. A. (2016). Bnagkit dan Runtuhnya Khilafah Bani Umayyah. Pustaka al-Kautsar.

Malik, H., & Parianam, B. (1997). HAM dan Pluralisme Agama, Tinjauan Historis dan Kultural. PKSK.

Miftahuddin, M., Faizah, F., & Kurniawan, A. (2020). Moderasi Beragama Dalam Situs tafsiralquran.id. ISLAMIKA INSIDE: Jurnal Keislaman Dan Humaniora, 6.

Misrah, M. (2010). Kebebasan Beragama Dalam Perspektif Hadis. MIQOT, XXXIV(2).

Muchlison, M. (2019, Agustus). Perjanjian Nabi Muhammad dan Orang-orang Kristen. NU Online: Sirah Nabawiyah. https://islam.nu.or.id/sirah-nabawiyah/perjanjian-nabi-muhammad-dan-orang-orang-kristen-3gcWn

Muhammad, N. (2011). Piagam Madinah Dalam Pluralisme di Indonesia. Jurnal Substantia, 12.

Nasution, R. (2018). Karakteristik Kepemimpinan Umar ibn Khattab. Al-Ashlah, 2.

Nur, A., & Muchlis. (2016). Konsep Wasathiyah Dalam Al-Qur’an (Studi Komparatif Antara Tafsir Al-Tahrir Wa At-Tanwir Dan Aisar At-Tafsir). Jurnal An-Nur, 4.

Patmawati, P. (2016). Dakwah Pada Masa Umar Bin Khattab. Jurnal Dakwah, 10.

Qardhawi, Y. (n.d.). Fatwa-fatwa Kontemporer (5th ed., Vol. 1). Gema Insani Press.

Qardhawi, Y. (1983a). Al-Khasa`is al-‘Ammah li al-Islām. Mu’assasah ar-Risalah.

Qardhawi, Y. (1983b). Minoritas Non Muslim di dalam Masyarakat Islam. Mizan.

Qardhawi, Y. (1985). Ghayr al-Muslimin fi al-Mujtama’a al-Islami. Maktabah Wahbah.

Qolbi, I. K. (2019, September 5). LHS dan Moderasi Beragama. Kemenag.Go.Id. https://kemenag.go.id/opini/lhs-dan-moderasi-beragama-lf0fyj

Ridha, M. R. (1973). Tafsir Al-qur’an al-hakim: Asy-Syahir bi tafsir al-Manar. Dar Ma’rifah, Dar Al-Fikr.

Saifuddin, L. H. (2022). Moderasi Beragama: Tanggapan Atas Masalah, Kesalahpahaman, Tuduhan, dan Tantangan yang Dihadapinya. Yayasan Saifuddin Zuhri.

Shalaby, A. (1984). Masyarakat Islam. Pustaka Nasional PTE LTD.

Shihab, M. Q. (2002a). Tafsir al-Misbah: Pesan, Kesan, dan Keserasian Al-Qur’an (I, Vol. 2). Lentera Hati.

Shihab, M. Q. (2002b). Tafsir al-Misbah: Pesan, Kesan, dan Keserasian Al-Qur’an (Vol. 13). Lentera Hati.

Tumangger, M. (2021). Pemerintahan Abu Bakar: Tinjauan Sejarah Terhadap Dinamika dan Sistem Pemerintahan. Taqnin: Jurnal Syariah Dan Hukum, 3.

Ulinnuha, M., & Nafisah, M. (2020). Moderasi Beragama Perspektif Hasbi Ash-Shiddieqy, Hamka, dan Quraish Shihab: Kajian Atas Tafsir an-Nur, al-Azhar dan al-Misbah. Suhuf, 13.

Wibowo, M. (2021, November 18). Cara Rasulullah dan para Penerusnya Bergaul dengan Non-Muslim. NU Online: Sirah Nabawiyah. https://islam.nu.or.id/sirah-nabawiyah/cara-rasulullah-dan-para-penerusnya-bergaul-dengan-non-muslim-fNivR

Article Metrics

Abstract views: 1472 PDF views: 701