Religious and Gender Issues In the Tradition of Basurung and the Polygamy of Banjar Tuan Guru in South Kalimantan

Wardatun Nadhiroh

Abstract

Banjar is among the largest ethnic groups in Kalimantan Island, concentrated in South Kalimantan and a small part of other Kalimantan. As an adherent of Islam, Banjar ethnic group is very religious. Tuan guru, a designation for respected ulama, play as a role model in everyday life. The have a gathering for studies (pengajian) that are always attended by a large number of followers (jama'ah). People want to be close to this elites, making them as apart of their family. For the sake of this effort, the female jama’ah often 'basurung' of offering to be married by the tuan guru. As a parent they also offer their daughter to marry him. Banjar women will feel honored when they marry a tuan guru, although it turns out to become “an informal wife.” Her family will also be very proud to be able to be bond to a respected tuan guru. As a result, it is no wonder that there are many tuan guru in South Kalimantan who have more than one wife. This paper discusses the culture of basurung initiated by the women of Banjar ethnic group using standpoint of feminism analysis. The work attempts to see the women's points of view, especially in relation to the tuan guru's polygamy culture that occurs within Banjar ethnic group.

Keywords

Banjarese; polygamy; tuan guru; women; basurung; tradition

Full Text:

PDF

References

Abdullah, Z., (2011). Meretas Jalan Islam: Telaah Masalah Filsafat, Pemikiran Politik, Islam dan Dinamika Masyarakat Muslim. Langsa: STAIN Langsa.

AF, A. G., (2009). Sang Pelintas Batas: Biografi Djohan Effendi. Jakarta: ICRP.

Alhamdani, H., (1980). Risalah Nikah: Hukum Perkawinan Islam. Jakarta: Pustaka Amani.

Aulawi, A. S. d. A., (1978). Hukum Perkawinan Islam. Jakarta: Bulan Bintang.

Azhar, M., (1996). Fiqh Kontemporer dalam Pandangan Neomodernisme Islam. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Chodjim, A., (2007). Benarkah Poligami Dibenarkan dalam Islam?. Paras: Bacaan Utama Wanita Islam, Februari.

Dahlan, A. A., (1997). Ensiklopedi Hukum Islam. Bandung: Ichtiar Baru Van Hoeve.

Daud, A., (1997). Islam dan Masyarakat Banjar: Deskripsi dan Analisa Kebudayaan Banjar. Jakarta: Grafindo Persada.

Fakih, M., (2003). Analisis Gender dan Transformasi Sosial. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Ghazali, A. R., (2003). Fikh Munakahat. Jakarta: Prenada Media.

Hapip, A. D., (1977). Kamus Banjar-Indonesia. Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.

Hendraswati, (2016). Etos Kerja Pedagang Pasar Terapung Lok Baintan di Sungai Martapura. Jurnal Pendidikan dan Kebudayaan, pp. 97-115.

Indonesia, D. P. N., (2008). Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.

Machali, R., (2005). Wacana Poligami di Indonesia. Bandung: Mizan.

Makmur, A., (2012). Peranan Ulama dalam Membina Masyarakat Banjar di Kalimantan Selatan. MIQOT. Vol. XXXVI, pp. 174-191.

Mudhi'ah, N., (2013). Dakwah dalam Pemberdayaan Perempuan (Studi Materi dan Kegiatan Dakwah yang Dilaksanakan Muballighah di Banjarmasin. Mu'adalah, pp. 37-49.

Mulia, S. M., (1999). Pandangan Islam terhadap Poligami. Jakarta: Solidaritas Perempuan-Lembaga Kajian dan Jender.

NorIpansyah, D., (2010). Bagampiran dan Pemakaian Jimat dalam Masyarakat Banjar. Banjarmasin: Antasari Press.

Nurmila, N., (2009). Women, Islam, and Everyday Life; Renegosiation Polygamy in Indonesia. New York: Routledge.

Roibin, (2007). Praktek Poligami di Kalangan Para Kiai (Studi Konstruksi Sosial PoligamiPara Kiai Pesantren di Jawa Timur), Malang: UIN Maulan Malik Ibrahim.

Saleh, M. I., (1991). Adat Istiadat dan Upacara Perkawinan Daerah Kalimantan Selatan.. Banjarmasin: Proyek Inventarisasi dan Pembinaan Nilai-nilai Budaya.

Setiati, E., (2007). Hitam Putih Poligami: Menelaah Perkawinan Poligami sebagai Sebuah Fenomena. Jakarta: Cisera Publishing.

Syaharuddin, (2009). Orang Banjar (Menjadi) Indonesia. Yogyakarta: Eja Publisher.

Syarqawi, Z. H., (2003). Fikih Seksual Suami-Istri. Solo: Media Insani Press.

Tradisional, D. S. d. N., (1985). Sejarah Sosial Daerah Kalimantan Selatan. Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Indonesia.

WCC, L. R. A., (2001). Laporan Data Kasus 2001. Yogyakarta: Rifka Annisa.

Zaini, W., (1999). Peningkatan Peran Perempuan dalam Islam. Bandung: Mizan.

Article Metrics

Abstract views: 1335 PDF views: 764