THE ISLAMIC TRADITION OF BAKUMPAI DAYAK PEOPLE
Abstract
Keywords: Bakumpai, Dayak, Islamic Tradition
Full Text:
PDFReferences
Ahimsa-Putra, HS., 2012. “The Living Al-Qur’an: Beberapa Persfektif Antropologi.” Walisanga. 20 (01). Mei. Hal. 257-260.
Daud, A., 1997. Islam dan Masyarakat Banjar Deskripsi dan Analisa Kebudayaan Banjar. Jakarta: PT RajaGrafindo Persada
Haderanie, KH., (?) Ilmu Ketuhanan Ma’ rifat, Musyahadah, Mukasyafah, Mahabbah (4M). Surabaya: Nur Ilmu.
Ibrahim, Sj. S, dkk., 1979. Bahasa Bakumpai, Jakarta: Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.
Kawi, Dj., 1985. Kamus Bakumpai Indonesia. Jakarta: Pusat Pembinaan dan Pengambangan Bahasa Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.
Mahin, Marko., 2009. Kaharingan: Dinamika Agama Dayak di Kalimantan Tengah. Disertasi Doktor. Jakarta: Universitas Indonesia.
Maulani, Z.A., 2000. Demokrasi dan Pembangunan Daerah. Yogyakarta: Pustaka Pelajar dan CRDS
Maunati, Y., 2004. Identitas Dayak Komodifikasi dan Politik Kebudayaan. Yogyakarta: LKiS.
Maskuni, dkk., 2006. Sejarah Perjuangan Rakyat Barito Kuala. Marabahan: Pemerintah Kabupaten Barito Kuala Dinas Lingkungan Hidup, Kebersihan, Pariwisata dan Budaya.
Riwut, Tj., 1993. Kalimantan Membangun Alam dan Kebudayaan. Yogyakarta: Tiara Wacana.
Salehudin, Ahmad. 2007. Satu Dusun Tiga Masjid Anomali Ideologisasi Agaa dalam Agama. Yogyakarta: Pilar Media.
Sjamsuddin, H., 2001.Pegustian dan Temenggung, Akar Sosial, Politik, Etnis, dan Dinasti. Perlawanan di Kalimantan Selatan dan Tengah 1859-1906. Jakarta: Balai Pustaka.
Sadzali, A., 2006. “Perjumpaan Islam Tradisi Dan Dayak Bakumpai”. Makalah Annual Conference Kajian Islam di Lembang, Bandung. http://www.ditpertais.net/annualconference/ancon06/makalah/Makalah%20Ahmad%20Syadzali.doc di akses tanggal 6 Juni 2007.
Tsing, A.L., 1998. Di Bawah Bayang-Bayang Ratu Intan: Proses Marjinalisasi Pada Masyarakat Terasing. Jakarta: Yayasan Obor Indonesia.